Ada banyak sekali metode printing. Setiap metode pencetakan memiliki kelebihannya sendiri – sendiri, mulai dari cepat prosesnya, murah dan hemat biaya, hingga harus memiliki teknik-teknik tertentu untuk mencetak pola agar hasil yang maksimal.
Berikut adalah macam – macam metode printing :
Digital Printing
Digital Printing adalah metode printing gambar digital pada permukaan fisik, seperti kertas biasa atau kertas foto, film, kain, plastik, dan lainnya. Tinta atau toner tidak menyerap ke dalam kertas, seperti halnya tinta konvensional, tetapi membentuk lapisan di permukaan. Biasanya membutuhkan lebih sedikit limbah dalam hal bahan kimia yang digunakan dan kertas yang terbuang dalam pengaturan.
Offset Printing
Offset Printing adalah teknik pencetakan yang banyak digunakan di mana gambar yang di-inked ditransfer (atau “offset”) dari pelat ke selimut karet, lalu ke permukaan cetak. Ketika digunakan dalam kombinasi dengan proses litografik, yang didasarkan pada tolakan minyak dan air, teknik offset menggunakan pembawa gambar datar di mana gambar yang akan dicetak memperoleh tinta dari rol tinta, sedangkan area non-cetak menarik film air, menjaga area non-cetak bebas tinta.
Flexografi
Flexography, sering disingkat flexo, adalah metode pencetakan yang paling sering digunakan untuk pengemasan. Cetakan flexo dengan membuat master cermin dari gambar yang diperlukan sebagai relief 3D dalam bahan karet atau polimer. Sejumlah tinta yang diukur disimpan di atas permukaan pelat cetak (atau silinder cetak) menggunakan gulungan aniloks. Permukaan cetak kemudian berputar, menghubungi bahan cetak yang mentransfer tinta. Flexo dinamakan demikian karena pada awalnya digunakan sebagai metode pencetakan ke karton bergelombang, yang memiliki permukaan yang sangat tidak rata.
Letterpress Printing
Letterpress Printing adalah teknik cetak relief menggunakan mesin cetak. Sebuah proses di mana banyak salinan yang dihasilkan berkesan yang berulang dari permukaan bertinta. Pencetakan letterpress adalah metode cetak yang ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada pertengahan abad ke-15 sampai abad ke-19 dan tetap digunakan secara luas untuk buku dan penggunaan lainnya sampai paruh kedua abad ke-20. Pencetakan letterpress tetap menjadi cara utama untuk mencetak dan mendistribusikan informasi sampai abad ke-20, ketika cetak offset dikembangkan, yang sebagian besar menggantikan perannya dalam pencetakan buku dan surat kabar.
Rotogravure Printing
Rotogravure Printing adalah jenis proses pencetakan intaglio, yang melibatkan pengukiran gambar ke operator gambar. Dalam pencetakan gravure, gambar diukir ke silinder tembaga karena, seperti offset dan flexography, ia menggunakan mesin cetak rotari. Mayoritas gravure menekan mencetak pada gulungan kertas, bukan lembaran kertas.